Yang menjalinkan Ukhwah


Friday 8 June 2012

Jangan Lupa Jelaskan Hutang

بِسْــــــــــــــــــمِ-اﷲِالرَّحْمَنِ-اارَّحِيم

Dari Abdillah bin Abu Qatadah, dari Abu Qutadah , bahwasannya dia telah mendengar dia menceritakan tentang Rasulullah ,  bahwasannya beliau telah berdiri di antara para shahabat  kemudian menyebutkan, “Sesungguhnya Jihad fi Sabilillah dan Imankepada Allah itu adalah  amal-amal yang paling utama.” Maka berdirilah salah seorang shahabat kemudian dia berkata:  “Wahai  Rasulullah bagaimana pendapatmu jika saya terbunuh fi sabilillah, apakah semua dosa- dosa saya terhapus?” kemudian Rasulullah  menjawab: “Ya, jika engkau terbunuh fi sabilillah  sedangkan engkau sabar, semata-mata mencari pahala, maju terus, tidak  mundur.” Kemudian  Rasulullah berkata: “Bagaimana tadi apa yang engkau katakan?” Ia bertanya: “Bagaimana  pendapatmu jika saya terbunuh fi sabilillah, apakah semua kesalahan saya akan terhapus?  Maka Rasulullah menjawab: “Ya, kecuali hutang (tidakakan terhapus), kerana sesungguhnya Jibril  mengatakan demikian kepadaku.” (HR Muslim).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Jiwa seorang mukmin tergantung kerana hutangnya, sampai hutang itu dilunaskannya.” (HR. At Tirmidzi)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Orang yang mati syahid diampuni semua dosanya kecuali hutangnya.” (HR.  Muslim)



Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Demi yang jiwaku ada ditanganNya, seandainya seorang laki-laki terbunuh  di jalan Allah, kemudian dihidupkan lagi, lalu dia terbunuh lagi dua kali, dan dia masih ada hutang, maka dia tidak akan masuk syurga sampai hutang itu dilunaskan." (HR. Ahmad)

Al Qadhi ‘Iyadh Rahimahullah menjelaskan bahwa hak-hak yang terkaitan dengan manusia mesti diselesaikan sesama manusia. (Ikmalul Mu’allim, 6/155. Al Syarh Shahih Muslim, 6/362)

Imam Al Munawi Rahimahullah mengatakan: Maksud hutang di sini adalah semua hak sesama manusia samada berupa darah, harta, dan  kehormatan. Hal itu tidak diampuni dengan mati syahid.

Hutang di atas adalah hutang yang dilakukan oleh orang yang tidak berniat untuk melunasinya, padahal dia mampu.
Ada pun bagi yang berniat melunasinya, tetapi ajal menjemputnya, atau orang yang tidak ada harta untuk membayarnya, dan dia juga berniat melunasinya,  maka itu dimaafkan bahkan Allah Ta’ala yang akan membayarnya.

Al Qadhi ‘Iyadh mengatakan: Hal ini berlaku bagi  orang yang memiliki sesuatu (mampu) untuk melunasi hutangnya. (Al Ikmal, 6/155).

Berkata Imam As Syaukani Rahimahullah: Ini  terikat pada siapa saja yang memiliki harta yang dapat melunasi hutangnya. Ada  pun orang yang tidak memiliki harta dan dia bertekad melunaskannya, maka telah ada beberapa hadits yang menunjukkan bahwa  Allah Ta’ala akan menolong melunaskan untuknya. (Nailul Authar, 4/23)

Juga dikatakan oleh Imam Ash Shan’ani Rahimahullah: Yang demikian itu bagi siapa saja yang berhutang namun dia tidak berniat untuk melunasinya. (Subulus Salam, 3/51)

Ini juga dikatakan Imam Al Munawi: Perbincangan tentang ini berlaku pada siapa saja yang ingkar terhadap hutangnya. Ada pun  bagi orang yang berhutang dengan cara yang dibenarkan dan dia tidak melanggar perjanjinya, maka dia tidaklah terhalang dari  syurga. (Faidhul Qadir, 6/ 559)

Ringkasan :
1. Orang yang mati syahid akan diampun semua dosanya oleh ALLAH kecuali hutangnya.

2. Orang yang ada hutang tidak akan dapat masuk syurga.

3. Jangan ada niat untuk TIDAK MAHU BAYAR hutang.

Wallahua'lam . Sumber : Tazkirah

No comments:

Post a Comment

Assalamualaikum ..
Moga post tadi beri sesuatu manfaat pada sahabat ..
Coretkanlah pendapat jika ada..
Syukran =D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...